Sabtu, 02 Januari 2010

Life-long education

Pendidikan seumur hidup bukan berarti kita harus sekolah sepanjang hidup kita. Sekolah banyak diartikan sebagai tugas belajar yang terperangkap dalam kelas.Paradigma seperti itu harus segera dirubah.Belajar bukan hanya dalam ruangan tapi belajar disemua tempat,situasi dan semua hal.

Pendidikan Seumur hidup bersifat holistik,artinya lebih mengarah pada penyempurnaan.Manusia selalu berusaha untuk mencapai kesempurnaan,namun sebesar apapun usaha kita tidak akan mencapai kesempurnaan karena kesempurnaan hanya milik Sang Pencipta Alam.

A.URGENSI PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP

Pendidikan seumur hidup,ditinjau dari beberapa aspek :

- Aspek ideologis,setiap manusia yang dilahirkan ke dunia ini memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan,meningkatkan pengetahuan dan menanmbah ketrampilannya. Pendidikan seumur hidup akan membuka jalan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi diri sesuai dengan kebutuhan hidupnya

- Aspek ekonomis,pendidikan merupakan cara yang paling efektif untuk dapat keluar dari “Lingkungan Setan Kemelaratan”akibat kebodohan. Pendidikan seumur hidup akan memberi peluang bagi sesorang untuk meningkatkan produktivitas,memelihara dan mengembangkan sumber-sumber yang dimilikinya,hidup di lingkungan yang menyenangkan-sehat,dan memiliki motivasi dalam mendidik anak-anak secara tepat sehingga pendidikan keluarga menjadi penting.

- Aspek sosiologis,di negara berkembang banyak orang tua yang kurang menyadari pentingnya pendidikan sekolah bagi anak-anaknya,ada yang putus sekolah bahkan ada yang tidak sekolah sama sekali,pendidikan seumur hidup bagi orang tua merupakan problem solving terhadap fenomena itu.

- Aspek politis,pendidikan kewarganegaraan perlu diberikan kepada seluruh rakyat untuk memahami fungsi pemerintah,DPR,MPR, dan lembaga-lembaga negara lainnya. Tugas pendidikan seumur hidup menjadikan seluruh rakyat menyadari pentingnya hak-hak pada negara demokrasi.

- Aspek teknologis,pendidikan seumur hidup sebagai alternatif bagi para sarjana,,teknisi dan pemimpin di negara berkembang untuk memperbaharui pengetahuan dan ketrampilan seperti dilakukan negara-negara maju.

- Aspek psikologis dan pedagogis,sejalan dengan makin luas,dalam dan kompleksnya ilmu pengetahuan, tidak mungkin lagi dapat diajarkan seluruhnya di sekolah. Tugas pendidikan sekolah hanya mengajarkan kepada peserta didik tentang tentang metode belajar,menanamkan motivasi yang kuat untuk terus menerus belajar sepanjang hidup,memberikan keterampilan secara cepat dan mengembangkan daya adaptasi. Untuk menerapkan pendidikan seumur hidup perlu diciptakan suasana yang kondusif.

B.Implikasi Konsep Pendidikan Seumur Hidup Pada Program-Program Pendidikan

Secara garis besar dapat dikelompokkan dalam enam kategori :

1.Pendidikan baca tulis fungsional : Pengetahuan-pengetahuan baru terutama dapat diperoleh

melalui bahan bacaan :

a.Memberikan kecakapan menulis,membaca dan menghitung fungsional bagi anak didik

b.Menyediakan bahan bacaan yang diperlukan untuk mengembangkan kecakapan yang dimilikinya

2.Pendidikan kejuruan : Kemajuan teknologi ,dan makin meluasnya industrialisasi menuntut

pendidikan kejuruan itu terus menerus.

3.Pendidikan profesional : Hendaknya para profeional selalu mengikuti perkembangan

metode,perlengkapan terminologi dan sikap profesionalnya.

4.Pendidikan perubahan dan pembangunan : Ilmu pengetahuan mempengaruhi segala segi

kehidupan manusia dan masyarakat.

5.Pendidikan kewargaan negara dan kedewasaan politik : Sangat penting bagi negara yang

demokratis.Hal ini mengandung konsekuensi perlunya pendidkan seumur hidup.

6.Pendidikan kultural dan pengisian waktu senggang : Pendidikan agama,sejarah,kesusasteraan,

falsafah hidup,kesenian dan musik dapat memperkaya hidupnya dan memngkinkan untuk mengisi

waktu luang.Hal itu merupakan bagian penting pendidikan seumur hidup.

C.Implikasi Konsep Pendidiakn Seumur Hidup pada Sasaran Pendidikan

Yang perlu mendapat pendidikan seumur hidup diklasifikasikan menjadi enam kategori :

1.Para petani : Membutuhkan program baca tulis fungsional karena banyak diantara mereka yang

berpendidikan sangat rendah atau bahkan tidak memperoleh pendidikan sama sekali.

2.Para remaja yang putus sekolah,atau yang menganggur karena tidak memperoleh pendidikan

ketrampilan.Oleh karena itu,mereka perlu diberi pendidikan yang kultural dan kegiatan-kegiatan

yang rekreaktif serta pendidikan yang bersifat remedial.

3.Para pekerja yang berketrampilan : Hendakanya perlu diberikan kepada mereka program

pendidikan kejuruan dan teknik yang dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya.

4.Para teknisi dan golongan profesional : Program pendidikan seumur hidup penting bagi mereka

agar dapat selalu memperbaharui dan menambah pengetahuan dan ketrampilan.

5.Para Pemimpin masyarakat (golongan politik,agama,sosial,dan lain-lain) : Hendaknya mereka

harus mampu mensintesakan pengetahuan dari berbagai macam keahlian,dan selalu memper-

baharui sikap dan gagasan yang sesuai dengan kemajuan dan pembangunan.

6.Para anggota masyarakat yang sudah tua : Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,

banyak pengetahuan yang belum mereka ketahui pada waktu masih muda.

Sumber : pendidikanuntuksemua.wordpress.com/.../pendidikan-seumur-hidup/

zahara idris jilid 3 : Dasar-dasar kependidikan

Drs H Fuad Ihsan (1996:44-45) : Dasar-dasar Kependidikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar